DSS

DSS (Decision Support System)
1. Pengertian Sistem DSS
Keputusan merupakan tindakan atau rangkaian tindakan yang harus diikuti untuk memecahkan suatu masalah. Dalam bukunya terbitan Tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi Keputusan terprogram dan Keputusan tak terprogram.
Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. pada suatu tingkat tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya sehingga ia dianggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun demikian konsep keputusan terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karna masingmasing memerlukan teknik yang berbeda.

DSS merupakan suatu sistem berbasis komputer interaktif yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah unstructured (Scott Morton, 1971).
DSS menggabungkan sumber daya intelektual manusia dengan kemampuan komputer, untuk meningkatkan kualitas keputusan. Ia merupakan sistem pendukung berbasis komputer bagi pengambil keputusan manajemen untuk menyelesaikan masalah semi-structured (Keen and Scott Morton, 1978).

2.        Sejarah Perkembangan Sistem DSS
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna komputer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan komputer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational control (perencanaan strategis, kontrol manajemen, dan kontrol manajemen).

3.    Karakteristik atau Cara Kerja Sistem DSS
Karakteristik yang diharapkan ada di DSS adalah sebagai berikut:
(1) DSS membantu para pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan.
(2) DSS dirancang khusus untuk mengatasi problema semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.
(3) DSS mendukung pengambil keputusan di segala jenjang, namun jelas akan sangat efektif bagi mereka yang berada di jenjang taktis dan strategis.
(4) DSS merupakan sistem interaktif dan bersahabat dengan pengguna sehingga dapat dipergunakan oleh segenap jenjang manajemen dengan sedikit atau tanpa bantuan sama sekali dari profesional komputer.
(5) DSS memungkinkan model-model matematis umum, kemampuan simulasi, dan alat bantu analisa tersedia untuk digunakan oleh para pengambil keputusan.
(6)  DSS harus dapat secara mudah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan informasi pada setiap lingkungan atau keadaan pengambilan keputusan.
(7)  DSS dapat berinteraksi dengan basis data korporat.

Cara kerja DSS adalah ketika pengguna mendapatkan masalah bisnis, masalah tersebut dievaluasi. Sistem DSS kemudian dikonstruksi. Pengguna DSS mendapatkan data dari gudang data, basis data, dan smber data lainnya. Pengetahuan dapat juga dikumpulkan dari basis pengetahuan perusahaan. Semakin banyak masalah yang diselesaikan, semakin banyak pengetahuan yang terkumpul dalam basis pengetahuan organisasi.
Gambar 1 : cara kerja DSS
Gambar 2 : DSS yang berorientasi proses

Alasan mengapa DSS dibutuhkan antara lain adalah :
ü Ekonomi tidak stabil
ü Kesulitan untuk mendeteksi sasaran bisnis yang beragam
ü Meningkatnya kompetisi
ü Electronic commerce
ü Sistem yang ada tidak mendukung pengambilan keputusan
ü Departemen IS terlalu sibuk
ü Kebutuhan akan analisis khusus
ü Kebutuhan informasi yang akurat
ü Kebutuhan informasi yang baru dan tepat waktu
ü Penghematan biaya

ü End-user computing
4. Fungsi atau Peran Sistem DSS terhadap Bisnis
Dalam bidang bisnis, DSS sangat berperan dalam pengambilan keputusan oleh manajer, diantaranya dalam hal :
a.       Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
b.      Memberikan dukungan bagi pertimbangan manajerdan bukan dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
c.       Meningkatkan efiktifitas keputusan yang diambil manajer.

Keputusan strategis adalah keputusan yang dibuat oleh Manajemen Puncak (Top Management). Keputusan ini bercirikan pada masalah ketidakpastian terutama yang berorientasi pada masa datang. Informasi yang dibutuhkan pada keputusan strategis ini adalah informasi strategis. Hasil keputusan yang diambil biasanya berpengaruh pada keseluruhan organisasi. Contoh dari keputusan ini misalnya, keputusan mengenai perluasan usaha, penentuan jalur produk dan diversifikasi produk.

5.    Contoh Aplikasi Sistem DSS
Aplikasi DSS yang dibuat dengan menggunakan Visual Basic antara lain :
·       Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi SIPEMAS)
·       Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk di antaranya basis data presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik jari)
·       Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA)
·       Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Keuangan (SIAKEU)
·       Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA)
Kesimpulan
 Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada pembahasan makalah tentang Decisions Support System (DSS) dan mengambil keputusan adalah sebagai berikut :
1.    Pemecahan masalah bukan berarti memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat   buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
2.    Mengambil keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajer yakini akan   memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
3.    DSS meningkatkan kualitas keputusan dengan menggabungkan sumber daya intelektual manusia   dengan kemampuan computer.

Leave a Reply